Di Washington D.C, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Dorong Transisi Energi Adil dan Terjangkau

- Pewarta

Kamis, 18 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Facebook.com/@Sri Mulyani Indrawati)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Facebook.com/@Sri Mulyani Indrawati)

INFOEKBIS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa seluruh perencanaan iklim masa depan harus memprioritaskan inklusivitas dan keadilan.

Menurutnya, memastikan transisi yang adil dan terjangkau juga selaras dengan G20 Transition Finance Framework.

Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam Working Dinner G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting di Washington D.C., Amerika Serikat, pada Rabu (17/04/2024) waktu setempat.

“Berbicara mengenai transisi menuju ekonomi rendah karbon, ada satu hal yang begitu melekat. Investasi yang dibutuhkan sangatlah besar.”

“Berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), terdapat kesenjangan investasi tiap tahunnya.”

“Sebesar kurang lebih $400 Miliar untuk mengimplementasikan elemen-elemen esensial dari transisi tersebut,” ujarnya.

Baca artikel lainnya di sini : Presiden Jokowi Tanggapi Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo – Gibran oleh KPU

Ia menyebut, Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform hadir sebagai blended finance framework untuk memobilisasi sumber daya keuangan dan dukungan internasional.

“Salah satu pilot project yang sudah berjalan adalah pemensiunan dini Cirebon 1 power plant dengan kapasitas 660 megawatt.”

Baca artikel lainnya di sini : Menkeu Sampaikan Komitmen Perangi Kejahatan Keuangan, Indonesia Gabung Sebagai Anggota Penuh FATF

“Akan membutuhkan biaya kurang lebih $1,3 Miliar untuk memensiunkan dini pembangkit listrik ini dalam 7 tahun kedepan.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Namun, proses ini dapat menyelamatkan 28.5 juta ton CO2e,” jelas Menkeu.

Pada kesempatan tersebut, Menkeu mengungkapkan, kredit karbon juga menjadi hal yang harus segera disiapkan.

Utamanya mengenai selera investasi sektor swasta akan instrumen ini.

Menurutnya, peranan Multilateral Development Bank (MDB) seperti World Bank, ADB, dan AIIB dalam mengoreksi persepsi risiko dan manajemen sangatlah kritikal.

“Tanpa peranan mereka, kita hanya akan bergantung pada pembiayaan publik, baik pada skala nasional maupun global —dan tidak menarik pembiayaan dari sektor swasta sama sekali,” tandasnya.

Sebagai co-chair Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA), Menkeu bersama Steven van Weyenberg, Menteri Keuangan Belanda, menyambut baik segala upaya kolaborasi terkait transisi dan solusi permasalahan iklim.

“Termasuk dalam Task Force for the Global Mobilization against Climate Change (TF-CLIMA),” pungkas Menkeu.***

Artikel di atas, juga dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi & bisnis, Bisnisnews.com

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Apakabarindonesia.com dan Hallobandung.com   

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Inilah Kisah Sukses Konglomerat dan Politisi Tionghoa Murdaya Widyawimarta Po yang Tutup Usia di 84 Tahun
Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara, Presiden Prabowo Ungkap Alasannya
CSA Index Maret 2025 Jadi Acuan Peluang Investasi, Pasar Masih Optimis dengan Kebijakan BI
Presiden Prabowo Subianto Beberkan Proyeksi Goldman Sachs, Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 4 di Dunia
Rosan Perkasa Roeslani Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto Sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara
Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Danantara Harus Bisa Diaudit Setiap Saat oleh Siapapun
Tergantung Keuangan Negara, Pembangunan Infrastruktur yang Andalkan APBD/APBN Makan Waktu Lama
Berminat Perluas Investasi Pengolahan Daging ke Indonesia, Lulu Group Internasional Asal Uni Emirat Arab

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 10:29 WIB

Inilah Kisah Sukses Konglomerat dan Politisi Tionghoa Murdaya Widyawimarta Po yang Tutup Usia di 84 Tahun

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:25 WIB

Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara, Presiden Prabowo Ungkap Alasannya

Rabu, 5 Maret 2025 - 03:26 WIB

CSA Index Maret 2025 Jadi Acuan Peluang Investasi, Pasar Masih Optimis dengan Kebijakan BI

Rabu, 26 Februari 2025 - 13:13 WIB

Presiden Prabowo Subianto Beberkan Proyeksi Goldman Sachs, Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 4 di Dunia

Senin, 24 Februari 2025 - 15:11 WIB

Rosan Perkasa Roeslani Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto Sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara

Berita Terbaru

Manfaat Memberikan Makanan Organik Kepada Anjing. (Pixabay.com /Alkhaine)

Lifestyle

Ketahui 7 Manfaat Memberikan Makanan Organik Kepada Anjing

Rabu, 23 Apr 2025 - 14:19 WIB