6 Produsen Minyak Terbesar Dunia di Aliansi BRICS, Melangkah Maju Menuju Sistem Dedolarisasi

- Pewarta

Selasa, 5 September 2023 - 08:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Minyak Internasional. (Pixabay.com/generatorpowerproducts)

Ilustrasi Minyak Internasional. (Pixabay.com/generatorpowerproducts)

Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom & Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, CEO Narasi Institute

INFOEKBIS.COM – Aliansi ekonomi BRICS telah mengumumkan ekspansinya dengan mengakomodasi enam produsen minyak terbesar di dunia.

Yaitu Arab Saudi, Rusia, China, Brasil, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA), menjadi anggota dalam kelompok negara-negara berkembang tersebut.

Kehadiran produsen minyak ini dalam aliansi BRICS menjadi sorotan utama, karena mereka memiliki peran strategis dalam perekonomian global dan perdagangan minyak internasional.

Pergabungan ini menandai potensi pergeseran dalam dinamika ekonomi global, terutama dalam upaya mendekatkan perdagangan minyak ke mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (USD).

Saat ini, lebih dari 90% penjualan minyak di seluruh dunia dilakukan dalam dolar AS, memberikan kekuatan dan kontrol yang besar bagi Amerika Serikat atas sistem keuangan global.

Namun, dengan adanya produsen minyak terbesar di dunia yang menjadi bagian dari aliansi BRICS, muncul potensi kolaboratif untuk mengubah paradigma ini.

Meskipun langkah menuju dedolarisasi dalam perdagangan minyak sangat ambisius, kehadiran anggota BRICS yang merupakan pemain utama dalam produksi minyak membuka peluang baru untuk mencapai tujuan tersebut.

BRICS baru saja mengadakan pertemuan puncak yang membahas potensi ekspansi dan pengembangan kebijakan mata uang lokal untuk perdagangan internasional.

Aliansi ini memiliki potensi untuk memanfaatkan produksi minyak massal yang dimilikinya sebagai alat untuk memperkuat usaha dedolarisasi.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Namun, tantangan yang signifikan masih harus diatasi, termasuk resistensi dari negara-negara yang telah lama mengandalkan dolar sebagai mata uang perdagangan utama, serta pergeseran struktural dalam sistem keuangan global yang dikuasai oleh dolar.

Dalam konteks geopolitik, kehadiran produsen minyak terbesar dunia dalam aliansi BRICS juga memiliki konsekuensi yang besar.

Ini menciptakan potensi untuk membentuk koalisi ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi dinamika global dan meresahkan kestabilan dominasi dolar.

Meskipun aliansi ini belum secara resmi mengumumkan alternatif mata uang baru untuk dolar dalam perdagangan minyak, upaya dedolarisasi yang diperkuat oleh kehadiran produsen minyak dalam aliansi dapat memberikan dorongan untuk perubahan fundamental dalam sistem keuangan internasional.

Dalam konteks ekspansi aliansi BRICS yang melibatkan enam produsen minyak terbesar dunia, upaya untuk mengarahkan perdagangan minyak ke mata uang lokal menjadi tantangan yang signifikan.

Meskipun ada tekad untuk meredam dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional, kenyataan geopolitik dan ekonomi yang kompleks memerlukan kolaborasi yang kuat dan usaha berkelanjutan dari anggota BRICS.

Dedolarisasi bukanlah langkah yang mudah, namun potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar dapat membawa manfaat jangka panjang bagi aliansi ini dan ekonomi global secara keseluruhan.

Bagaimana keterkaitannya dengan Indonesia?

Secara keseluruhan, keikutsertaan produsen minyak terbesar dalam aliansi BRICS membawa potensi manfaat dan risiko jika Indonesia bergabung dengan BRICS.

Diversifikasi mata uang perdagangan dan pengurangan ketergantungan terhadap dolar AS adalah potensi manfaatnya.

Ini berarti bahwa Indonesia dapat lebih fleksibel dalam mengelola risiko fluktuasi nilai tukar mata uang yang sering kali memengaruhi ekspor minyak dan perdagangan global.

Selain itu, seandainya Indonesia ikut serta dalam aliansi BRICS dapat membuka peluang baru untuk kerja sama ekonomi yang kuat dengan negara-negara anggota lainnya, meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Namun, ada risiko yang perlu diatasi oleh Indonesia atas bergabungnya dengan BRICS dan ikut dalam dedolarisasi bersama para anggota BRICS.

Ketidakstabilan ekonomi global dan tantangan pelaksanaan dalam upaya dedolarisasi dapat berdampak negatif pada ekonomi Indonesia.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Ketidakpastian geopolitik juga merupakan faktor risiko, karena kehadiran produsen minyak terbesar dalam aliansi BRICS dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan internasional, yang dapat memengaruhi stabilitas regional.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Oleh karena itu, Indonesia perlu memantau perkembangan ini dengan cermat dan mempersiapkan strategi yang sesuai untuk menghadapinya.

Termasuk mempertimbangkan diversifikasi mata uang perdagangan dan langkah-langkah lain yang dapat mengurangi risiko ekonomi yang mungkin muncul akibat perubahan dalam dinamika perdagangan minyak global.***

Berita Terkait

Gagal Ikut Pilkada 2024 dan Kalah di Pilpres, Anies Baswedan akan Sampaikan Khusus Rencananya ke Depan
Prabowo Subianto: Saya Sedih Kalau Kita Punya Tradisi Caci Maki, Prestasi Pak Jokowi ini Mengagumkan
Andika Perkasa Nyatakan Optimis Bertarung dengan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen di Pilkada Jawa Tengah 2024
Partai Golkar Tak Beri Dukungan di Pilkada Banten 2024, PDIP Akhirnya Resmi Dukung Airin Rachmi Diany
Berbahaya Bagi Kepentingan Rakyat dan Manusia, Prabowo Subianto : Kecerdasan Tanpa Nlai yang Baik
Angkat Bicara Soal Pilkada 2024, Prabowo Subianto: Kita Tidak Mau Dibodohi Lagi, Diadudomba Lagi, Dihasut Lagi
Masyarakat Dihimbau agar Tak Lengah Awasi Kelanjutan dari Polemik RUU Pilkada yang Batal Disahkan DPR
Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu, Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 15:59 WIB

Mengenal Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang Tolak Hidup Mewah dan Pilih Sederhana

Kamis, 5 September 2024 - 09:12 WIB

Soal Keberadaan Kaesang Pangarep, Ketua KPK Nawawi Pomolango: Kami Enggak Tahu di Mana, Belum Terinfo

Rabu, 4 September 2024 - 15:13 WIB

Sejak Kampanye Sampai dengan Sekarang, Prabowo Subianto Konsisten dalam Perjuangan untuk Berantas Korupsi

Rabu, 4 September 2024 - 08:37 WIB

Ketua KPK Nawawi Pomolango Tanggapi Kasus Dugaan Gratifikasi yang Diterima oleh Kaesang Pangarep

Rabu, 4 September 2024 - 07:40 WIB

Jajaran Pegurus LDII Diminta Presiden Jokowi untuk Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

Kasus Dugaan Gratifikasi, KPK Panggil Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep untuk Lakukan Klarifikasi

Kamis, 22 Agustus 2024 - 14:14 WIB

Prabowo Subianto Disebut Bisa Bawa RI Menuju Kemakmuran, Dibahas di Artikel Opini Media AS Newsmax

Selasa, 20 Agustus 2024 - 11:05 WIB

Tiba di Bandara Canberra untuk Kunjungan Kerja, Prabowo Subianto Disambut dengan Jajar Kehormatan

Berita Terbaru