Masalah Penurunan Ekonomi China dan Pengarruhnya Terhadap Potensi Krisis Ekonomi Indonesia

- Pewarta

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 13:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping. (Dok. Presidenri.go.id)

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping. (Dok. Presidenri.go.id)

Oleh: Anthony BudiawanManaging Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

INFOEKBIS.COM – China sedang mengalami banyak masalah. Kinerja ekonomi turun. Dampak kebangkrutan sektor properti dikhawatirkan akan meluas.

Untuk sementara, memang dapat diredam. Tetapi, bisa saja meledak kembali setiap saat.

Target pertumbuhan ekonomi China 2023 ditetapkan 5 persen, bisa saja tidak tercapai.

Lemahnya ekonomi China berdampak serius pada perdagangan internasional, ekspor-impor China juga terus melemah.

Ekspor Agustus 2023 turun 8,8 persen (yoy). Impor juga turun 7,3 persen (yoy). Bulan sebelumnya, Juli 2023, ekspor dan impor China turun masing-masing 14,5 persen dan 12,4 persen.

Dalam 6 bulan pertama, ekspor China ke Amerika Serikat turun 25 persen, akibat pemerintah Amerika Serikat memberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dengan China.

Selain itu, Amerika Serikat juga memberlakukan larangan investasi bagi perusahaan-perusahaan Amerika di China.

American trade restrictions have partly contributed to a 25% drop in Chinese exports to the US in the first half of this year, while US Commerce Secretary Gina Raimondo recently called the country “uninvestable” for some American firms.

https://www.bbc.com/news/business-66840367.amp

Kesulitan ekonomi domestik China, penurunan ekspor-impor, kemudian diperparah dengan kondisi investasi China di luar negeri yang juga sedang menghadapi masalah serius, khususnya terkait Belt and Road Initiative (BRI) atau OBOR (One Belt One Road).

Banyak negara tidak bisa mengembalikan utang proyek OBOR kepada pihak China. Sebagian assets dari proyek OBOR di berbagai negara sudah disita. Tetapi, tidak menyelesaikan masalah China.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Malah akan menjadi beban tambahan. Karena kebanyakan dari proyek tersebut mengalami defisit cashflow yang sangat serius sehingga memerlukan suntikan dana tambahan.

Di tengah kesulitan ekonomi, China memberhentikan dua menteri yang sangat penting bagi geopolitik China.

Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri secara resmi diberhentikan.

Apakah artinya akan ada perubahan kebijakan mendasar mengenai geopolitik dan keamanan China? Apakah akan ada ketegangan dengan Taiwan?

Yang menjadi pertanyaan terpenting bagi Indonesia, bagaimana pengaruh penurunan ekonomi China terhadap ekonomi Indonesia.

Mengingat pemerintahan Jokowi selama ini sangat menggantungkan diri pada China?

China mengatakan, Indonesia akan menjadi ujung tombak proyek OBOR. Apa artinya?

Sepertinya China tidak bisa melanjutkan proyek OBOR di kebanyakan negara yang sekarang mengalami kesulitan ekonomi, dan tidak bisa membayar utangnya kepada China.

Meskipun gagal bayar tersebut sebenarnya dipicu oleh proyek itu sendiri yang tidak bermanfaat bagi negara bersangkutan.

Oleh karena itu, China harus tetap ekspansi investasi ke luar negeri, melalui OBOR, dengan memberi utang pembiayaan proyek OBOR, untuk kompensasi penurunan ekonomi domestik.

Indonesia satu-satunya negara yang masih layak diberi utang untuk program OBOR. Karena Indonesia sangat kooperatif, sampai berani memberi jaminan utang dari APBN.

Sehingga, kalau terjadi gagal bayar, China tidak perlu lagi ambil alih assets yang akan terus rugi dan menjadi beban keuangan.

Misalnya seperti kereta cepat Jakarta Bandung. Untuk apa ambil alih proyek ini, yang nantinya akan menjadi beban berkepanjangan.

Ekonomi Indonesia saat ini juga sedang menghadapi masalah. Transaksi Berjalan mulai defisit lagi. Dana asing keluar, cadangan devisa turun, kurs rupiah anjlok.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Indonesia akan masuk rezim suku bunga tinggi untuk jangka waktu relatif lama. Bank Indonesia menyebutnya ‘Higher for Longer’.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Kenaikan harga pangan dan BBM juga sangat serius, daya beli melemah. Kemiskinan bisa meningkat.

Di tambah dengan kondisi politik yang rawan konflik karena potensi krisis konstitusi, akibat mengabaikan moral, etika dan hukum, semoga Indonesia bisa bertahan.***

Berita Terkait

Tahun 2025, HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen
CSA Index Januari 2025: Optimisme Pasar Saham Didorong Kebijakan Fiskal dan Tren Positif Sektor
Pemerintah Naikan HPP Gabah Rp500 Mulai 15 Januari 2025, Bapanas: Untuk Keseimbangan Hulu Hilir
Kemenkeu Rilis PMK 131 2024 Tentang Tarif Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen untuk Barang Mewah
Inflasi Inti Tunjukkan Trren Penguatan Sepanjang tahun 2024, Kemenkeu: Daya Beli Masyarakat Masih Kuat
Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Mencapai Rp280,28 Triliun, Sesuai Target Pemerintah Tahun 2024
Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Menko Zulkifli Hasan Beri Penjelasan Soal Stok dan Harga Pangan
Faktor Donald Trump Dorong Sentimen Bullish Investor Kripto, Transaksi Kripto Indonesia Capai Rp475,13 Triliun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:57 WIB

Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:12 WIB

Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Sabtu, 21 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kasus Korupsi Penyaluran Dana CSR Bank Indonesia, KPK Geledah Kantor Otoritas Jasa Keuangan

Kamis, 19 Desember 2024 - 09:50 WIB

Persrilis.com Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2025, Raih Prestasi dan Pencapaian yang Lebih Baik Lagi!

Jumat, 6 Desember 2024 - 08:40 WIB

Dari Tas Hermes, Otomotif hingga Properti, Inilah Daftar 21 Aset Sitaan KPK dari Rafael Alun yang akan Dilelang

Kamis, 5 Desember 2024 - 11:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto Sebut Tidak Ada Kemakmuran Tanpa Pemerintah yang Bersih dan Adil

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:26 WIB

Peluang Bisnis: Pemilik Media Online Bisa Publikasi Press Release Placement di Lebih dari 150 Media Online

Senin, 25 November 2024 - 08:56 WIB

Kasus Polisi Tembak Polisi, Walhi Sebut Kerap Kali Pelaku Kejahatan Ligkungan Punya Power yang Kuat

Berita Terbaru