INFOEKBIS.COM – Momen langka terjadi saat capres 02, Prabowo Subianto menghadiri Bahaupm Bide Bahana (Silaturahmi).
Bersama ribuan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024).
Prabowo memekikkan ‘teriakan perang’ yang pernah diajarkan masyarakat Dayak padanya saat masih berkiprah sebagai tentara.
Baca Juga:
Jajaran Pegurus LDII Diminta Presiden Jokowi untuk Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Prabowo Subianto: Saya Sedih Kalau Kita Punya Tradisi Caci Maki, Prestasi Pak Jokowi ini Mengagumkan
Berbahaya Bagi Kepentingan Rakyat dan Manusia, Prabowo Subianto : Kecerdasan Tanpa Nlai yang Baik
Pekik tersebut berbunyi ‘yiaww’ dengan nada tinggi.
Sepanjang acara, Prabowo terdengar beberapa kali membakar semangat warga Dayak dengan melontarkan pekir tersebut.
Lihat juga konten video, di sini: Sampaikan dari Hati yang Paling Dalam, Calon Presiden Prabowo Subianto: Saya Hormat dengan Para Pekerja
Aksi Prabowo disambut Suku Dayak dengan haru. Mereka kemudian membalas dengan pekik yang sama.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Disebut Bisa Bawa RI Menuju Kemakmuran, Dibahas di Artikel Opini Media AS Newsmax
Tiba di Bandara Canberra untuk Kunjungan Kerja, Prabowo Subianto Disambut dengan Jajar Kehormatan
Sebelum memekikkan teriakan itu, Prabowo sempat menceritakan peran warga Dayak yang sangat berkesan baginya.
Ia pun mengaku mendapat banyak pelajaran bertahan hidup dari suku tersebut.
“Dulu waktu prajuritnya masih aktif, saya dibantu oleh beberapa orang sukarelawan Dayak, membantu saya melatih pasukan.”
“Teriakan perang tadi, saya diajarkan dulu dari sukarelawan-sukarelawan Dayak,” cerita Prabowo.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Terima Surya Paloh, Sambut Baik Partai NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju
Bahas Penguatan Kerja Sama Berbagai Bidang, Prabowo Subianto Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
“Mereka ikut saya, kita operasi di Timor-timur dan beberapa daerah lain, mereka mengajarkan kita ilmu hidup.”
“Bertahan hidup di hutan, ilmu berburu, ilmu membaca jejak dan ilmu perang,” sambungnya.
Adapun Pasukan Merah TBBR adalah salah satu organisasi masyarakat Dayak.
Sesuai namanya, sebagian besar lelompok ini mengenakan pakaian bernuansa merah, lengkap dengan topi adat dan aksesori khas Suku Dayak saat bertemu Prabowo.
Dipimpin oleh seorang Panglima Jilah, Pasukan Merah TBRR di Kalimantan berperan pada upaya pelestarian budaya.
Dan menjadi benteng terakhir yang akan memperjuangkan hak Suku Dayak.
Di hadapan ribuan masyarakat Dayak, Prabowo pun menyatakan komitmennya untuk melindungi kepentingan rakyat, khususnya Suku Dayak.
“Pulau Kalimantan adalah pulau yang sangat kaya dan karena itu, saya bertekad apabila rakyat memberi kepercayaan pada saya, memberikan mandat pada saya.”
“Saya bertekad pada diri saya akan membela kepentingan rakyat Indonesia dan khususnya Suku Dayak di Kalimantan,” pungkas dia.***